Thursday, May 26, 2011

Materi Dhamma class Bab 5 Riwayat Hidup Buddha Gotama


Riwayat Hidup Buddha Gotama

*Cerita ini terdapat didalam kitab suci yaitu Vinaya Pitaka
A. Sebelum lahir Bodhisatta (Terdapat di dalam Kitab Mahapadana Sutta)
B. Masa kelahiran hingga dewasa
C. Masa Penglepasan Agung
D. Pemutaran Roda Dhamma
E. Masa Penyebaran Ajaran
F. Hari-hari terakhir Sang Buddha

I. Semua Bodhisatta hidup di surga Tusita
*Bodhisatta yaitu Calon Sammasambuddha
1. Seorang manusia yang memiliki parami sebanyak 100.000 kappa
2. dia bertekad menjadi Sammasambuddha dihadapan Sammasambuddha yang lalu
3. Sammasambuddha yang lampau tersebut merestui tekad orang tersebut, pada saat itulah ia menjadi Bodhisatta dan mulai menyempurnakan 10 parami
*Akan lahir di rahim seorang ibu yang moralnya sangat baik (silavati)

II. Masa Kelahiran hingga Dewasa
1.    Orang tua Bodhisatta:
             *Ayahnya Raja Suddhodana
             *Ibunya Ratu Mahamaya
2.    Dikeluarga Sakya, dikota Kapilavatthu
3.    Lahirnya Bodhisatta
*Meninggal di surga Tusita. KelahiranNya di alam manusia yang terakhir kalinya disertai/ditandai oleh gejala alam (Dhammata, Kebenaran, Hukum alam). Contoh: Gempa bumi, bunga-bunga bermekaran bukan pada musimnya, hujan gerimis panas dan dingin, dll)
4.    Peristiwa yang muncul bersamaan dengan lahirnya Bodhisatta ada 8 hal:
             Putri Yasodhara, Ananda, Channa, Kaludayi, Kanthaka, Gajah Istana, Pohon Bodhi, Nidhi kumbhi  
             (tempat perhiasan)
5.    Saat lahir:
*Bodhisatta dapat langsung berjalan 7 langkah kea rah utara
*Diterima oleh 4 dewa dengan jala emas
*Selanjutnya ia berkata: “Tertinggilah Aku dalam dunia, Tertualah Ak dalam dunia, Terbaiklah Aku dalam dunia, inilah kelahiran ku yg terakhir, tidak ada lagi kelahiran ku yang terakhir.”
*Diramal oleh pertapa Asita Kaladewala: menjadi Cakkavati (Raja dunia) atau menjadi Sammasambuddha (apabila melihat 4 peristiwa)
 6.    Usia 5 hari:
             *Diramal oleh 108 Brahmana terkenal
*Diberi nama Siddhatta yang artinya Tercapailah cita-citanya
*Brahmana Kondañña meramalkan pasti pangeran akan menjadi seorang Sammasambuddha
7.    Usia 7 hari:
*Ibunya meninggal dan lahir kembali di surge Tusita sebagai Dewa Santusita
*Raja menikah lagi dengan Maha Pajapati Gotami adik dari Ratu Maya dan Pangeran di asuh oleh 
  ibu tirinya
8.    Peristiwa Membajak:
*Pangeran Siddhatta bermeditasi “Anapannasati’ dibawah pohon jambu dan meraih Jhana ke 1
9.    Dibangun 3 istana megah:
*Istana musim dingin (Ramma)
*Istana musim panas (Suramma)
*Istana musim hujan (Subha)
10.   Dinikahkan dengan utri Yasodhara pada usia 16 tahun:
*Sebelumnya diadakan sayembara pertandingan yaitu: balap kuda, menjinakkan kuda liar, menebas pohon, memanah
11.   Pangeran Siddharta melihat 4 peristiwa agung:
Melihat: orang tua, orang sakit, orang mati, pertapa
12.   Saat melihat pertapa:
Lahir Rahula (belenggu)

III. Masa Penglepasan Agung
*Pangeran Siddhatta meninggalka istana
*Mencari guru-guru terkenal: Alara kalama (Jhana arupa 8), Uddaka Rammaputta (Jhana arupa 9)
            *Pertapa Gotama melaksanakan praktek menyiksa diri, ditemani 5 pertapa yaitu: Kondañña, 
              Bhaddiya, Assajji, Vappa, Mahanama (Panca Vaggiya)
            *Kondisi meninggalkan praktek menyiksa diri: Melihat rombongan penyanyi, diberi susu oleh seorang 
              pengembala kambing, diberi makanan lunak oleh Sujata
*Penerangan Sempurna di hutan Uruvela
            a. Jaga I (18.00 – 22.00)
Memperoleh pengetahuan Pubbenivasanussati Ñana yaitu Pengetahuan melihat kehidupan yang 
lampau
b. Jaga II (22.00 – 02.00)
Memperoleh pengetahuan Cutupapatta Ñana yaitu Pengetahuan melihat dengan terang tentang kematian dan tumimbal lahir kembali dari makhluk-makhluk sesuai dengan tumpukkan perbuatannya masing-masing.
c. Jaga III (02.00 – 06.00)
Memperoleh pengetahuan Asavakkhaya Ñana yaitu kebijaksanaan yang dapay menyingkirkan secara menyeluruh semua asava (kekotoran batin yang halus) dan melihat Jalan Mulia Berunsur 8 sehingga Beliau merealisasi Nibbana. 

IV. Pemutaran Roda Dhamma
*Lima orang pertapa ada di Benares, Taman Rusa Isipatana:
1. Dhammacakkappavattana Sutta (Khotbah pemutaran roda Dhamma) menjelaskan 4 Kebenaran Mulia.
-Lahirnya Sangha yaitu Pertapa Kondañña mencapai tingkat Sotapanna
-Lengkaplah Tiratana
2. Anattalakkhana Sutta (Khotbah tentang Tanpa Aku/Jiwa/Roh)
-Ke 5 orang bhikkhu merealisasi Nibbana (Arahat)
*Mengajar Dhamma kepada Yassa dan teman-temannya (54 orang). Sang Buddha memiliki 60 orang Arahat.

 V. Masa Penyebaran Dhamma
*Siswa Utama yaitu Sariputta dan Moggallana
*Ada peristiwa Magha Puja (berkumpulnya 1250 Bhikkhu Arahat). Sang Buddha membabarkan Ovadapatimokkha
*Putri Yasodhara memasuki Sangha Bhikkhuni
*Pangeran Rahula menjadi Samanera atau calon bhikkhu
*Ananda menjadi dayaka Sang Buddha (pendamping tetap Sang Buddha)
*Anathapindika sebagai sponsor utama pria
*Visakha sebagai sponsor utama wanita
*Maha Pajapati Gotami memasuki Sangha Bhikkhuni dan menjadi pemimpin Sangha Bhikkhuni

VI. Hari-hari terakhir Sang Buddha
*Tiga bulan sebelum wafat Sang Buddha memberitahukan kepada para bhikkhu bahwa akan Parinibbana
*Pesan Sang Buddha terhadap murid-muridNya:
1. Segala yang berkondisi tidak kekal adanya
2. berjuanglah dengan sungguh-sungguh
*Menahbiskan Subhadda sebagai bhikkhu dan menjadi Arahat
            *Santapan terakhir Sang Buddha yaitu Sukkara Madava (dagaing babi bersama dengan sayur) yang 
              diberikan oleh Cunda pandai besi
*Wafat dibawah 2 pohon sala kembar di kusinara
*Sebelum wafat memasuki jhana-jhana yang diketahui Bhikkhu Anuruddha
*Jenazah Sang Buddha baru terbakar setelah Y.A Kassapa dating
*Sisa-sisa abu jenazah Sang Buddha (relic) dibagi menjadi 8 bagian oleh Brahmana Dona
            *Setelah Sang Buddha wafat, YA. Kassapa mengadakan Sidang Agung Sangha I, bahwa bhikkhu 
               Subhadda tua ingin memperlunak Vinaya. Disidang ini Vinaya di ulang oleh bhikkhu Upali Dhamma 
              oleh Bhikkhu Ananda

Materi ini dipelajari berdasarkan kurikulum dari Bpk. Doddy Herwidanto, MA., SAg.

Materi Dhamma class Bab 4 Tiratana

TIRATANA

I.                    Apakah Tiratana itu?
*Tiratana terbagi menjadi 2 suku kata yaitu Ti & Ratana.
*Ti artinya Tiga. Ratana artinya Permata. Jadi Tiratana berarti Tiga Permata.

II.                  Mengapa yakin Tiratana?
Karena ketiganya memiliki nilai yang sangat luhur

III.                Perumpamaan Tiratana?


BUDDHA
DHAMMA
SANGHA
Guru
Ajaran
Banyak siswa yang telah berhasil
Dokter
Obat
Banyak pasien yg sudah sembuh total
Matahari
Sinar
Bumi yg terkena sinar matahari
Pilot
Pesawat
Penumpang yg telah sampai ditujuannya
Pencari Harta Karun
Peta
Harta karun yg telah diketemukan
Busur panah
Anak panah
Sasaran tembak yg terkena anak panah
Pelatih kuda
Tehnik
Kuda yang terlatih
 
IV.                Skema Tiratana

 


SAMMASAMBUDDHA

BUDDHA
PACCEKA BUDDHA


SAVAKA BUDDHA



TIRATANA (RATANATTAYA)

PARIYATI
DHAMMA
PATIPATI

PATIVEDA





ARIYA

SANGHA



SAMMUTI


 
V.              Penjelasan Singkat Tiratana
*Buddha adalah Kesadaran Agung (nama gelar)
1. Sammasambuddha
a. Defenisi Sammasambuddha:
Orang yang mencapai penerangan sempurna, dengan usaha sendiri, mampu mengajarkan Dhamma, dan yang diajarkan dapat mencapai tingkat-tingkat kesucian.
b. Kemunculannya:
Dalam I umur dunia (1 kappa) paling banyak 5 orang, sekali muncul hanya satu orang dalam lingkup 1 Buddhajatiketta. Saat itu moral manusia bagus dan umur manusia antara 100 – 100.000 tahun
c. Syarat-syarat menjadi Sammasambuddha:
Harus bertekad di depan Sammasambuddha sebelumnya. Saat itu simpanan Parami 100.000 kappa dan memiliki jhanna ke 5. Lalu Sammasambuddha sebelumnya memberikan penegasan (abhisekka). Sejak saat itu ia disebut Bodhisatta dan mulai menyempurnakan parami lebih banyak lagi. (Parami=Kebajikan Sempurna).
  d. Sad Paramita = Dasa Parami

 
DANA
Dana (melepas)
Nekkhama (penglepasan/rela)
Metta (Cinta Kasih Universal)


Sila
Sila (Kemoralan)
Sacca (Kejujuran)


Kshanti
Khanti (Kesabaran)


Virya
Viriya (Semangat)
Aditthana (Tekad yg kuat)


Dhyana (konsentrasi)
Upekkha (Keseimbangan batin)


Prajña
Pañña (Kebijaksanaan)

 
*Parami ada 3 macam:
1. Biasa yaitu mengorbankan harta benda dan kedudukan
2. Sedang yaitu mengorbankan anggota tubuh
3. Tinggi yaitu mengorbankan kehidupannya

*Bodhisatta ada 3 macam:
1. Bodhisattapaññadhika yaitu Bodhisatta meraih keBuddhaan dengan kekuatan KEBIJAKSANAAN.
2. Bodhisatasaddhadhika yaitu Bodhisatta meraih keBuddhaan dengan kekuatan KEYAKINAN.
3. Bodhisattaviriyadhika yaitu Bodhisatta meraih keBuddhaan dengan keuatan SEMANGAT

*Bodhisatta berdasarkan Paraminya:
 
Bodhisattapaññadhika
Bodhisatasaddhadhika
Bodhisattaviriyadhika
4 Asankheyya kappa
(1040 kappa)
+
100.000 kappa
8 Asankheyya kappa
(1080 kappa)
+
100.000 kappa
16 Asankheyya kappa
(10160 kappa)
+
100.000 kappa


2. Pacceka Buddha
  a. Pengertian:
Orang yang mencapai penenrangan sempurna dengan usaha sendiri, tidak mengajarkan Dhamma. Seandainya mengajarkan Dhamma maka yang diajarkan belum tentu meraih tingkat-tingkat kesucian.
b. Kemunculannya:
Muncul saat tidak ada ajaran Sammasambuddha. Sekali muncul banyak orang. Saat itu siklus umur dan moral manusia dalam keadaan tidak baik (Ada di Isigili Sutta)
  c. Syarat-syaratnya:
Memiliki parami sebanyak 100.000 kappa dengan parami yang sedang dan biasa (bercampur).

3. Savaka Buddha
a. Defenisi:
Orang yang mencapai penerangan sempurna karena mengikuti ajaran Sammasambuddha, dapat mengajar Dhamma dan yang diajarkan mampu meraih tingkat-tingkat kesucian.
b. Kemunculannya:
Pada saat ada Sammasambuddha dan ajaranNya. Sekali muncul banyak orang, siklus moral baik sama dengan era Sammasambuddha.
c. Syarat-syaratnya:
Memiliki Parami tingkat biasa sebanyak 100.000 kappa
d. Savaka Buddha terdiri dari 2 jenis:
1. Suta Buddha: Mendengarkan Dhamma langsung dari Sang Buddha
2. Anu Buddha: Mengulang kembali Dhamma Sang Buddha. Buddha telah Parinibbana.

*Ayu Kappa (Umur dunia) = 5 orang Sammasambuddha

 
*Dhamma: Ajaran Buddha
1. Pariyati (Teori) di dapat dari kitab suci Tipitaka (Tiga Keranjang)
a. Vinaya Pitaka terdiri dari 21.000 pokok bahasan
b. Sutta Pitaka terdiri dari 21.000 pokok bahasan
c. Abhidhamma Pitaka terdiri dari 42.000 pokok bahasan

2. Patipati (Praktik Jalan Mulia Berunsur 8)
a. Sila (kemoralan):
i. Umat awam 5-8 sila
ii.  Viharawan (Bhikkhu = 227 sila, Bhikkhuni = 311 sila, Samanera/ri  = 10 sila + 75 Sekkiya Dhamma)

3. Pativeda (Penembusan)
a. Magga (Jalan Kesucian) ialah mengarah ke tujuan hidup yaitu Nibbana
b. Phala (Hasil tentang Kesucian)
c. Nibbana (Hasil dari tujuan Magga dan Phala yang telah diraih/dicapai)

*Perbedaan antara Vipaka dan Magga
i. Vipaka = Hasil perbuatan biasa
ii. Magga = Hasil dari tingkat-tingkat kesucian


* Sangha (Perkumpulan para bhikkhu/bhikkhuni atau viharawan)
1. Sammuti Sangha ialah Sangha yang belum meraih kesucian
2. Ariya Sangha ialah Sangha yang telah meraih tingkat-tingkat kesucian

 
DASA SAMYOJANA
SOTAPANNA
SAKADAGAMI
ANAGAMI
ARAHAT
Sakkayadithi
(Pandangan salah tentang diri/aku yg kekal)

X

X

X

X
Vicikiccha
(Keraguan terhadap ajaran Buddha)

X

X

X

X
Silabbataparamassa
(Pandangan salah ttg ritual mampu membuat batin suci)

X

X

X

X
Kamaraga
(Keinginan rendah terhadap nafsu-nafsu rendah)



X

X
Byapada
(Dendam/keinginan membenci)



X

X
Ruparaga
(Keinginan untuk terlahir di alam rupa brahma)




X
Aruparaga
(Keinginan untuk terlahir di alam arupa brahma)




X
Mana
(membandingkan)



X
Uddaccha
(kegelisahan)



X
Avijja
(kebodohan/kegelapan batin)




X

Keterangan:
X (telah dibasmi/dihancurkan)
(telah dipatahkan, namun belum tuntas)

VI.               Kualitas Tiratana
Ada di dalam Buddhanussati (Buddha Guna 9), Dhammanussati (Dhamma Guna 6), dan Sanghanussati (Sangha Guna 9)

VII.          Ungkapan Keyakinan
Mengucapkan Tisarana (Mengambil perlindungan yang bersifat aktif)
Makna berlindung yang aktif sesuai dengan aspek-aspeknya artinya:
*Hasil dari praktek itulah yang melindungi kita. 
Dhamma melindungi bagai payung besar di musim hujan.”

  Materi ini dipelajari berdasarkan kurikulum dari Bpk. Doddy Herwidanto, MA., SAg.